Oleh: Huzaifah Ahmad Yamani
Semasa di alam kampus, buat pertama kalinya saya dan jentera pilihanraya kampus yang kala itu bernaung di bawah jemaah kampus (pastinya underground) mendengar istilah TAHALAUF SIYASI. PAS di luar yang kala itu menjadi mentor kepada jemaah kampus, memang mempopularkan kalimah ini lewat usahasamanya dengan beberapa pertubuhan bukan Islam saat mendepani pilihanraya. Tahun 1980-an menyaksikan PAS pernah bersama CCC, bahkan PAS memenangi Kelantan saat bersama Semangat 46 (1990) dan Terengganu kemudiannya saat membentuk BA (1999). Itulah hasil Tahaluf Siyasi yang diimani oleh PAS.
Di kampus juga, kami menerima baik amalan ini. Kami mengadakan persefahaman politik bersama mahasiswa cina yang sebelum ini meyokong calon-calon pro-Umno di kampus. Umno selama-lamanya adalah sama, jangankan di luar kampus, di dalam kampus pun mereka bermain kotor juga. Mereka mendapat bantuan daripada HEP dan TNC demi kemenangan yang bacul. Mahasiswa cina memerhati dan mereka sedari, calon-calon pro-Umno ini gagal membawa inovasi kepada corak pemikiran mahasiswa, lebih teruk, mahasiswa cina turut ‘dikencing’ oleh golongan mahasiswa pro-Umno ini. Akhirnya, berkat kebijaksanaan para wakil jemaah kampus, suatu Tahaluf Siyasi dibentuk dan kemenangan plihanraya kampus akhirnya memihak kepada jemaah kampus!
Itulah Tahalauf Siyasi yang dasarnya adalah dasar Islam. Bagi saya ia bukan sekadar suatu strategi, apatah lagi strategi murahan demi kemenangan politik. Mana boleh PAS yang dinaungi oleh para ulama’, mengizinkan Tahaluf Siyasi jika ia tidak mendasari perjuangan PAS. Maksud saya, strategi apa pun yang diperjuang dan dipelopori PAS, maka mestilah ia menyokong dasar PAS. Maka, jelaslah Tahaluf Siyasi adalah peneguh dasar.
Jika kita rajin menelaah sejarah, semasa hijrah dari Mekah ke Madinah, Rasulullah SAW dan Abu Bakr r.a sendiri mendapat bantuan daripada non muslim, iaitu seorang lelaki bernama Abdullah bin Uraiqi sebagai penunjuk jalan. Bagi saya, ini pun salah satu bentuk persefahaman politik, satu strategi dan kerjasama antara muslim dan bukan muslim, yang mana akhirnya menatijahkan kebaikan kepada Islam. Bahkan Rasulullah SAW mengarahkan umat Islam berhijrah ke Habsyah dan mendapat perlindungan politik daripada Raja Najasyi, yang juga bukan seorang muslim. Nabi juga mengizinkan para sahabatnya mendapatkan perlindungan daripada pemuka-pemuka Mekah, maka ini juga suatu bentuk kerjasama muslim dan non-muslim. Maknanya, banyak contoh terjadi pada zaman nabi yang menghalalkan persefahaman politik, selagi mana ia membawa kebaikan kepada Islam.
Kini, di Selangor timbul kembali isu Tahaluf Siyasi. Lebih menarik justeru ada pihak yang bermain istilah, di antara ‘atas kepala dan setakat bahu’ dalam hal tahaluf ini. Wah…wah…hebat. Inilah kalimah yang disebut oleh Ketua Penerangan PAS Selangor dan dakwanya, ia adalah ucapan Presiden sendiri. “Islam dijunjung di kepala tahaluf diletakkan di bahu. Itulah PAS…”
Tahalafus Siyasi memang strategi, tapi bagi saya, ia teramat jauh lebih bijaksana daripada strategi Hasan Ali mencarik persefahaman yang telah dibina selama ini. Ia jauh lebih baik dari sikap Hasan Ali yang sengaja menimbulkan perbalahan. Ia jauh lebih hikmah daripada kedegilan Hasan Ali menegakkan hujah benang basahnya.
Buat Hasan Ali, tiada atas bahu atau atas kepala…semuanya adalah daripada dasar Islam yang sama yang kita perjuangkan. Sekali lagi saya tegaskan, Hasan Ali kena kembali mengikut silibus usrah marhalah demi marhalah, demi melayakkan beliau lebih santun berbicara soal Tahaluf Siyasi di Selangor ini.
/perakexpress
Wednesday, October 7, 2009
Hasan Ali, benarkah dasar dijunjung (atas kepala) dan strategi ditanggung (atas bahu)? :- Nizar vs Najib Altantuya
5:37 PM
miaq_kpg
No comments
Aku...
nuff
Followers
Komen Terkini
Categories
- Anti ISA (54)
- DAP (182)
- H1N1 (13)
- HOME (35)
- Israel (1)
- Isu semasa (353)
- Kartika (6)
- Liwat 2 (1)
- Liwat2 (2)
- malaysiakini (1341)
- Manek Urai (155)
- MCA (45)
- Melayu (129)
- MIC (18)
- Muara Tebas (18)
- Najib (1)
- Najib-Altantuya (4)
- PAS (445)
- Perak (184)
- PKFZ (100)
- PKR (180)
- Politik (465)
- PPSMI (22)
- PRK Bagan Pinang (103)
- PRK Hulu Selangor (12)
- PRK Permatang Pasir (93)
- PRK Sibu (2)
- Sarawak (53)
- SPRM (187)
- Teoh (83)
- UMNO (317)
Labels
- Anti ISA (54)
- DAP (182)
- H1N1 (13)
- HOME (35)
- Israel (1)
- Isu semasa (353)
- Kartika (6)
- Liwat 2 (1)
- Liwat2 (2)
- malaysiakini (1341)
- Manek Urai (155)
- MCA (45)
- Melayu (129)
- MIC (18)
- Muara Tebas (18)
- Najib (1)
- Najib-Altantuya (4)
- PAS (445)
- Perak (184)
- PKFZ (100)
- PKR (180)
- Politik (465)
- PPSMI (22)
- PRK Bagan Pinang (103)
- PRK Hulu Selangor (12)
- PRK Permatang Pasir (93)
- PRK Sibu (2)
- Sarawak (53)
- SPRM (187)
- Teoh (83)
- UMNO (317)
0 comments:
Post a Comment